Hubungan Spiritual dengan Resiliensi Masyarakat Pasca Trauma Terhadap Gempa Bumi Di Huntara Kelurahan Lere Kecamatan Palu Barat Kota Palu

Bencana adalah setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia, atau memburuknya derajat kesehatan. Spiritual merupakan ekspresi dari kehidupan yang dipersepsikan lebih tinggi, lebih kompleks atau lebih terintegrasi dalam pandangan hidup seseorang, dan lebih dari pada hal yang bersifat inderawi. Resiliensi menggambarkan kemampuan individu untuk merespons adversity atau trauma yang dihadapi dengan cara-cara sehat dan produktif, resiliensi ditandai oleh sejumlah karakteristik. Tujuan dari penelitian ini adalah dianalisisnya Hubungan antara Spiritual dengan Resiliensi Masyarakat Pasca Trauma Terhadap Gempa Bumi di Huntara Kelurahan Lere Kecamatan Palu Barat Kota Palu. Jenis penelitian ini, kuantitatif dengan metode Analitik menggunakan pendekatan Cross Sectional, dengan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 89 orang. Tehnik sampling Purposive Sampling. Menggunakan uji Chi-Square, dengan variabel independen spiritual dan variabel dependen resiliensi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan Analisis data yaitu univariat spiritual dalam kategori tinggi sebesar 71,9%, resiliensi sebagian besar dalam kategori baik sebesar 91,0% dan bivariat menunjukkan ada hubungan antara spiritual dengan resiliensi masyarakat pasca trauma terhadap gempa bumi dengan nilai p-value 0,000 < alpha 0,05. Simpulan dari penellitian ini adalah ada Hubungan antara Spiritual dengan Resiliensi Masyarakat Pasca Trauma Terhadap Gempa Bumi di Hunian Antara Kelurahan Lere Kecamatan Palu Barat Kota Palu.