Pengaruh Latihan ROM Aktif Terhadap Keaktifan Fisik Lansia Di Posyandu Melati Desa Langaleso Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi

SARTIKA WULANDARI. Pengaruh Latihan ROM Aktif Terhadap Keaktifan Fisik Lansia Di Posyandu Melati Desa Langaleso Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Dibimbing oleh YUHANA DAMANTALM dan WAHYU SULFIAN
Populasi lansia di dunia antara tahun 2015 dan 2050 diperkirakan meningkat dua kali lipat dari 12% menjadi 22% pada usia diatas 60 tahun. Memasuki usia tua akan mengalami kondisi kemunduran fisik yang ditandai dengan penurunan kekuatan otot (gangguan muskuloskeletal) dan gerakan tubuh yang tidak proporsional. perubahan fisik lansia tersebut, mengakibatkan gangguan mobilitas fisik yang akan membatasi kemandirian lansia dalam memenuhi aktifitas sehari-hari. Untuk meningkatkan keaktifan fisik dilakukan gerakan tubuh dikenal dengan latihan ROM aktif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh latihan ROM aktif terhadap keaktifan fisik lansia di Posyandu Melati Desa langaleso Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Metode penelitian ini adalah pre-ekperimen dengan pendekatan One Group pretest-posttest design dengan jumlah populasi adalah 176 lansia dan sampel sebanyak 11 orang. Dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi tingkat keaktifan fisik lansia dengan tidak mandiri 5 responden (45,5%) dan mandiri 6 responden (54.4%) dan ferkuensi tingkat kektifan fisik sesudah diberikan latihan ROM aktif 11 responden (100%) menjadi mandiri. Analisis penelitian menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai p-value=0.03 (< 0.05). Kesimpulan dalam penelitian ini ada Pengaruh Latihan ROM Aktif Terhadap Keaktifan Fisik Lansia Di Posyandu Melati Desa Langaleso Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi. Saran dalam penelitian ini dengan latihan ROM aktif dapat digunakan sebagai terapi nonfarmakologi dalam meningkatkan keaktifan fisik pada lansia.