Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir Di Instalansi Kebidanan Dan Ruangan Peristi Di Rsu Anutapura Palu

Banyak faktor yang dapat menimbulkan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir, baik faktor ibu, ketuban pecah dini, partus lama, panggul sempit, infeksi intrauterine, faktor janin, berat lahir, dan faktor dari plasenta. WHO mengatakan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 per tahun. kawasan Asia Tenggara merupakan kedua paling tinggi sebesar 142 per 1.000. Indonesia merupakan negara dengan AKB tertinggi kelima untuk negara ASEAN 35 per 1.000. Tujuan penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di instalansi kebidanan dan ruangan peristi di RSU Anutapura Palu. Jenis penelitian kuantitatif, desain case
control. Populasi penelitian ibu yang melahirkan dengan kasus asfiksia dan ibu yang melahirkan dengan kasus tidak asfiksia. Sampel penelitian semua populasi dijadikan sampel dengan jumlah 30 orang (jumlah kasus sebanyak 15 orang dan kontrol sebanyak 15 orang). Pengolahan data dengan uji chi squer. Hasil analisis menggunakan uji chi squer, ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian asfiksia p=0,028 (p>0.05), ada hubungan yang signifikan antara partus lama dengan kejadian asfiksia p=0,010 (p>0.05), ada hubungan yang signifikan antara berat bayi lahir dengan kejadian asfiksia p=0,001 (p>0.05), ada hubungan yang signifikan antara usia kelahiran dengan kejadian asfiksia p=0,001 (p>0.05). Simpulan ada hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di instalansi kebidanan dan ruangan peristi di RSU Anutapura Palu.