Hubungan Penggunaan Sarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) Dengan Kejadian Penyakit Diare di Pengungsian Desa Soulowe Kec. Dolo Kab. Sigi

Penularan penyakit diare dapat terjadi dari tidak sehatnya prasarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) di penungsian. Pada umumnya masyarakat memanfaatkan kamar mandi untuk memenuhi berbagai kebutahan sehari-hari antara lain untuk irigasi, air minum, kebutuhan industri dan ada juga yang memanfaatkan untuk tempat aktifitas Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) dengan kejadian penyakit diare di pengungsian Desa Soulewe. Metode penelitian ini adalah penelitian observasi analitik dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang terdata menggunakan sarana MCK yang berada di desa Soulewe sebanyak 280 orang. Jumlah sampel yaitu 40 pada kelompok kasus dan 40 pada kelompok control, dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada random ada hubungan antara penggunaan sarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dengan kejadian penyakit diare dengn p-value = 0,007 (p-value ≤ 0,05), Odds Ratio (OR) yaitu 3,889. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan signifikan antara penggunaan sarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dengan kejadian penyakit diare di pengungsian Desa Soulowe Kec. Dolo Kab. Sigi dan nilai OR menunjukkan bahwa responden dengan penggunaan sarana MCK yang tinggi memiliki resiko atau peluang 3 kali lebih besar untuk menderita diare dibandingkan dengan responden dengan penggunaan sarana MCK yang rendah. Saran untuk Poskesdes Soulowe untuk mengadakan penyuluhan sarana MCK yang untuk meningkatkan perbaikan sarana air bersih, sarana MCK serta mengupayakan peningkatan program penyehatan lingkungan pemukiman.