Pengaruh Terapi Okupasi Aktivitas Waktu Luang Terhadap Perubahan Gejala Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia RSUD Madani Palu

Skizofrenia merupakan penyakit neurologis yang akan berdampak mempengaruhi persepsi klien, cara berfikir, bahasa, emosi dan perilaku sosialnya. Menurut data WHO tahun 2016 prevalensi skizofrenia yaitu 21 juta orang diseluruh dunia mengalami skizofrenia. Data RSUD Madani bahwa pada tahun 2018 pasien skizofrenia adalah 599 orang laki-lai dan 251 orang perempuan. Tujuan penelitian ini yaitu dianalisisnya adanya pengaruh terapi okupasi aktivitas waktu luang terhadap perubahan gejala halusinasi pada pasien skizofenia di Ruang Salak dan Srikaya Rumah Sakit Umum Daerah Madani Palu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Quasi eksperimen dengan menggunakan Equivalent Group Pretest-Postest Design, jumlah sampel sebanyak 14 orang pasien dengan teknik pengambilan sampel Purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney Test, dengan variabel independen terapi okupasi aktivitas waktu luang dan variabel dependen gejala halusinasi. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi okupasi aktivitas waktu luang terhadap perubahan gejala halusinasi pada pasien skizofenia dengan nilai p value 0,000 (α = 0,05). Kesimpulan dari penelitian adalah adanya pengaruh terapi okupasi aktivitas waktu luang terhadap perubahan gejala halusinasi pada pasien skizofenia di Ruang Salak dan Srikaya Rumah Sakit Umum Daerah Madani Palu. Disarankan salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah hendaknya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan khususnya perawat rumah sakit dalam pelaksanaan terapi okupasi sehingga tenaga kesehatan memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam memberikan pelayanan terapi okupasi