Faktor- faktor yang berhubungan kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RSUD Mokoyurli Buol

Penerapan standar pelayanan keperawatan kamar bedah di rumah sakit dilaksanakan dalam upaya meminimalkan angka Kejadian Nyaris Cedera (KNC), kejadian tidak diinginkan (KTD) dan sentinel melalui peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Insiden keselamatan pasien sebelum diterapkan Surgical Safety Cheklist ditemukan sejumlah kasus seperti KNC sebesar 47,6%, KTD 46,2% Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor- faktor apa sajakan yang yang berhubungan dengan kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RSUD Mokoyurli Buol. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat dan dokter di Instalasi Bedah Sentral RSUD Mokoyurli Buol berjumlah 23 orang dan sampel adalah total populasi. Menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian sebagian besar memiliki pengetahuan baik tentang penerapan surgical patient safety fase time out yaitu 82,6%, memiliki masa kerja ≥ tahun yaitu 65,2%, memiliki motivasi baik yaitu 87,0%, patuh dalam menerapkan surgical patient safety fase time out yaitu 78,3%. Hasil uji fisher’s exact didapatkan nilai p=0,021, nilai p=0,002, nilai p=0,006 (p Value <0,05) ini berarti secara statistik ada hubungan antara pengetahuan,
masa kerja dan motivasi dengan kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RSUD Mokoyurli Buol. Simpulan: ada hubungan
antara pengetahuan, masa kerja dan motivasi dengan kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RSUD Mokoyurli Buol. Saran bagi RSUD Mokoyurli Buol agar meningkatkan kualitas pelayanan terutama pada pasien yang dilakukan pembedahan dengan menerapkan standar prosedur operasional pelaksanaan pengisian surgical patient safety fase time out