Hubungan Riwayat Malaria Dengan Kejadian Anemia di RSUD Boven Digoel Papua

Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang menjadi masalah kesehatan dan berdampak luas bagi penduduk dunia terutama di daerah tropis dan subtropis. Provinsi dengan angka Annual Parasite Incidence (API) tertinggi adalah Provinsi Papua yaitu 52,99 per 1.000 penduduk dan merupakan Provinsi paling tinggi jika dibandingkan dengan Provinsi lainnya yaitu provinsi Papua barat 8,49 dan Nusa Tenggara Timur 3,42 serta Maluku 1,16. Malaria dapat menyebabkan kekurangan darah karena sel-sel darah banyak yang hancur dirusak atau dimakan oleh plasmodium. Tujuan umum dilakukan penelitian ini adalah untuk dianalisisnya hubungan riwayat malaria dengan kejadian anemia pada pasien di RSUD Boven Digoel Papua. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien di RSUD Boven Digoel Papua pada saat penelitian dilakukan berjumlah 49 orang dan sampel adalah sebagian pasien di RSUD Boven Digoel Papua 34 sampel. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki riwayat pernah menderita malaria dalam enam bulan terakhir berjumlah 67,6%, yang mengalami anemia yaitu sebesar 44,1%. Hasil uji Fisher's Exact didapatkan nilai p=0,008 (p Value <0,05), ini berarti secara statistik ada hubungan riwayat malaria dengan kejadian anemia. Simpulan ada hubungan riwayat malaria dengan kejadian anemia. Saran bagi RSUD Boven Digoel Papua agar meningkatkan pelayanan dengan melakukan penyuluhan secara intensif guna memberikan pemahaman pada masyarakat tentang cara mencegah dan menanggulangi malaria yaitu dengan menata lingkungan dan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga angka kejadian malaria dan anemia dapat diturunkan.