Hubungan peran orang tua pada kejadian karies gigi pada anak usia 8-11 tahun di SD Negeri 24 Poso

Peran orang tua sangat di butuhkan dalam mendidik, mengingatkan, memberi pengertian, dan mempersiapkan fasilitas pada anak supaya anak bisa memelihara kebersihan mulut dan giginya. World Health Organization (WHO) pada tahun 2016 telah menyatakan kejadian karies gigi yang terjadi pada anak masih besar yaitu 60-90%. Dilndonesia kejadian ini pada anak masih tinggi, menurut data PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) menyatakan bahwa sebanyak 89% penderita karies adalah anak-anak. Karies gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi dari email, dentin, dan meluas ke arah pulpa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan kejadian karies gigi pada anak SD umur 8-11 tahun. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan crossecsional, jumlah dan populasi dalam penelitian ini sebanyak 140 responden, dengan sampel sebanyak 45 responden tehnik pengambilan sampel accidental sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square, variabel independen peran orang tua dan variabel dependen karies gigi di SD Negeri 24 Poso. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yang memiliki peran orang tua baik 39 responden (84.7%) dan yang tidak karies gigi sebanyak 27 responden (60.0%), didapatkan nilai p value adalah 0.031 dan p<0.05, fisher's exact test 0.031. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara peran orang tua dengan kejaidan karies gigi pada anak umur 8-11 tahun di SD Negeri 24 Poso. Diharapkan hasil dari penelitian ini menjadi bahan evaluasi bagi orang tua dalam perilaku kebersihan dan kesehatan gigi pada anak. Di SD Negeri 24 Poso.