Hubungan Peran Perawat Sebagai Care Giver Dengan Kemampuan Pasien Mengontrol Halusinasi di RSUD Madani Selawesi Tengah

Menurut World Health Organitation (WHO) jumlah kasus masalah kesehatan jiwa saat ini cukup tinggi, 25% dari penduduk dunia pernah menderita masalah kesehatan jiwa, 1% diantaranya adalah gangguan jiwa berat, potensi seseorang mudah terserang gangguan jiwa memang tinggi, setiap saat 450 juta orang di seluruh dunia terkena dampak permasalahan jiwa, saraf maupun perilaku. Riset Kesehatan Jiwa (2018) menunjukkan jumlah pasien gangguan jiwa di Indonesia terdapat 6,7 per 1000 rumah tangga artinya dari 1000 rumah tangga terdapat 6,7 rumah tangga yang mempunyai rumah tangga pengidap gangguan jiwa / psikosis. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan peran perawat sebagaicare giver dengan kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi Di RSUD Madani Sulawesi Tengah. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawatdengan jumlah sampel keseluruhan 44 responden menggunakan proportionate stratifiet random sampling.Uji yang digunakan untuk analisis univariat adalah presentase dan bivariat yaitu uji chi-square.Hasil analisis univariat di dapatkan mayoritas peran perawat yaitu peran perawat baik berjumlah 23 orang (52,3%) dan mayoritas pasien yang mampu mengontrol halusinasi berjumlah 24 orang (54,5%). Kesimpulan penelitian ini adanya hubungan peran perawat sebagai care giver dengan kemampuan pasien mengontrol halusinasiDi RSUD Madani Sulawesi Tengah dengan nilai p=value 0,001 >0,05.Diharapkan agar rumah sakit perlu meningkatkan lagi mutu pelayanan pemberian keperawatan.