Pengaruh Latihan Stretching terhadap Penurunan Nyeri Sendi Lutut pada Lansia di Desa Jayabakti Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai

Menurut WHO tahun 2015, prevalensi rheumatoid arthritis sebesar 0,63%. Angka kejadian osteoartritis lutut secara global ialah sekitar 3,8% serta osteoartritis pinggul sekitar 0,85%. Data Puskesmas Pagimana menunjukkan jumlah kasus nyeri sendi lutut pada lansia terbanyak pada Januari-Maret 2020 di wilayah kerja Puskesmas Pagimana berada di Desa Jayabakti sebanyak 63 kasus.Tujuan penelitian ini yaitu dianalisisnya pengaruh latihan stretching terhadap penurunan nyeri sendi lutut pada lansia di Desa Jayabakti Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimen dengan desain quasi eksperimen,menggunakan rancanganone group pretest-postest design. Populasi ialah semua lansia yang menderita nyeri sendi lutut pada bulan Maret 2020 di Desa Jayabakti sebanyak 27 lansia. Jumlah sampel yaitu10, mengggunakan teknik purposivesampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test, dengan variabel independen latihan stretching danvariabel dependen penurunan nyeri sendi lutut.Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan latihan stretching, sebagian besar responden mempunyai tingkat nyeri sendi lutut dengan kategori berat (60%) dan sesudah dilakukan latihan stretching, tingkat nyeri sendi lutut dengan kategori sedang dan ringan (50%). Hasil uji bivariat terdapat pengaruh latihan stretching terhadap penurunan nyeri sendi lutut pada responden (P = 0,004).Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan stretching terhadap penurunan nyeri sendi lutut pada lansia di Desa Jayabakti Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai. Saran yaitu bagi pihak Desa Jayabakti agar menggalang kerja sama dengan pihak puskesmas setempat dalam pengembangan status kesehatan masyarakat khususnya lansia melalui kegiatan rutin posyandu lansia