Hubungan Kompetensi Perawat Dengan Strategi Pelaksanaan (SP) Sesi 3 pada pasien Resiko Perilaku Kekerasan (RPK) di UPT RumahSakit Umum Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah

Gangguan jiwa yang sering terjadi dan menjadi masalah kesehatan pada masyarakatadalah perilaku kekerasan. Upaya yang mencegah resiko perilaku kekerasan dibutuhkankompetensi perawat terutama dalam menerapkan Strategi Pelaksanaan (SP) Sesi 3pada pasien Resiko Perilaku Kekerasan (RPK). Tujuan penelitian ini adalahdianalisisnya hubungan kompetensi perawat dengan Strategi Pelaksanaan (SP) sesi 3pada pasien Resiko Perilaku Kekerasan (RPK) di UPT Rumah Sakit Daerah MadaniProvinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di ruang Manggis, Salak dan ruangSrikaya UPT Rumah Sakit Umum Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah berjumlah30 orang dan sampel adalah total populasi. Penelitian ini dianalisis menggunakananalisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden,sebanyak 26 responden (86,7%) memiliki kompetensi baik dan sebagian besarresponden menerapkan strategi pelaksanaan sesi 3 pada pasien Resiko PerilakuKekerasan (RPK) dengan baik yaitu sebesar 25 responden (83,3%). Hasil uji fisher’sexact di dapatkan nilai p=0,000 (p Value <0,05), ini berarti secara statistik adahubungan antara kompetensi perawat dengan strategi pelaksanaan sesi 3 pada pasienResiko Perilaku Kekerasan (RPK). Simpulan: ada hubungan kompetensi perawatdengan Strategi Pelaksanaan (SP) Sesi 3 pada pasien Resiko Perilaku Kekerasan (RPK)di UPT Rumah Sakit Umum Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah