Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Perawat dalam Tanggap Darurat Bencana Banjir di Puskesmas Kulawi

Pada bulan Agustus 2020 tercatat bencana banjir di Dusun II Desa Bolapapu Kecamatan Kulawi yang menyebabkan kerugian berupa hilangnya 2 rumah, 9 rumah rusak berat dan 1 rumah yang rusak ringan serta menyebabakan sebanyak 23 KK yang harus mengungsi ke tempat yang aman.. Ketika menghadapi bencana banjir, perawat harus memiliki pengetahuan, kepercayaan diri, dan kompetensi khusus dalam kesiapsiagaan bencana. Self Efficacy merupakan kepercayaan diri perawat yang mempengaruhi kesiapan petugas kesehatan dalam tanggap darurat bencana banjir, Tanggap darurat bencana banjir merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi, mengendalikan pada saat keadaan darurat sekaligus mempersiapkan pertolongan sebelum bencana banjir, saat terjadi bencana dan setelah bencana banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Faktor yang mempengaruhi Kesiapan Perawat dalam tanggap darurat bencana banjir di Puskesmas Kulawi yaitu faktor pengetahuan, Self Efficacy, dan Pelayanan Kesehatan. Jenis Penelitian ini Kuantitatif dengan metode analitik pendekatan cross sectional, jumlah sampel penelitian ini sebanyak 24 orang dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Analisis data menggunakan uji Fishers Exact Test. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar (79,2%) responden yang memiliki pengetahuan baik dan siap, (79,2%) responden memiliki Self Efficacy baik dan siap, dan (66,7%) mengatakan Pelayanan Kesehatan yang Baik dan Siap. Hasil bivariat menggunakan uji Chi Square dengan Alternatif Fishers menunjukan adanya Pengaruh antara Pengetahuan dan Kesiapan (p-value = 0,000), Self Efficacy dengan Kesiapan (p-value = 0,000) serta Pelayanan Kesehatan dengan Kesiapan (p-value = 0,001). Disarankan bagi petugas kesehatan untuk mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana seperti Bantuan Hidup dasar (BHD dan Advanced Cardiac Life Support (ACLS).