Hubungan Peran Edukator IPCN Dengan Tingkat Kepatuhan Petugas Tim COVID-19 Dalam Pemakaian APD Di RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah

WHO menekankan pentingnya alat pelindung diri (APD) yang benar seperti masker, kacamata, sarung tangan, dan jubah dalam penanganan pasien Covid-19. Hasil observasi peneliti diruang ganti Covid-19 peneliti melihat ada 3 orang perawat yang tidak menggunakan handscoon 2 lapis ketika akan dinas di ruangan Covid-19. Hasil pengamatan peneliti di ruang ganti zona merah tanggal 20 Februari 2022 melalui pemantauan CCTV selama pelepasan APD peneliti menemukan 4 orang perawat yang melepas hazmad tidak berurutan sesuai dengan SOP. Tujuan penelitian ini yaitu dianalisisnya hubungan peran edukator IPCN dengan tingkat kepatuhan petugas TIM Covid-19 dalam pemakaian APD di RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua perawat TIM Covid-19 RSUD Madani Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Januari sampai Juni 2022 yang berjumlah 45 orang dan jumlah sampel sebanyak 45 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil penelitian dari 45 responden Sebagian besar menyatakan peran educator IPCN baik sebanyak 28 responden (62,2%), Sebagian besar kepatuhan TIM Covid-19 dalam pemakaian APD baik sebanyak 31 responden (68.9%), hasil uji korelasi diperoleh nilai p value: 0,000 (p value ≤ 0,05) dengan nilai r: 0,664 (r= 0.51 - 0,75 hubungan kuat). Simpulan semakin baik peran edukator IPCN maka tingkat kepatuhan petugas TIM Covid- 19 juga baik. Saran bagi perawat RSUD Madani di harapkan meningkatkan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri saat melakukan Tindakan kepada pasien dan bagi masyarakat dapat memilih rumah sakit yang petugasnya memiliki tingkat kepatuhan yang baik dalam melakukan tindakan.