Hubungan Tingkat Stres Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Banggai

Banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh perawat dapat menganggu penampilan kerja dari perawat. Akibat negatif dari banyaknya tugas tambahan perawat diantaranya timbulnya emosi perawat yang tidak sesuai dengan yang diharapkan dan berdampak buruk bagi produktifitas perawat. Permasalahan umum yang sering dijumpai oleh tenaga kerja dan merupakan bagian darinya adalah kelelahan kerja. Tujuan penelitian ini adalah dianalisisnya hubungan tingkat stres kerja dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Banggai. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di unit pelayanan bedah 14 orang, isolasi 12 orang, di unit pelayanan Dalam 15 orang RSUD Banggai Provinsi Sulawesi Tengah yang berjumlah 41 orang. Sampel berjumlah 41 orang, dengan teknik pengambilan sampel total populasi. Hasil penelitian dari 41 responden yang menunjukkan tingkat stres kerja normal sebanyak 27 responden (65,9%) dan yang mengalami stres sebanyak 14 responden (34,1%). Responden yang menunjukkan kinerja baik sebanyak 23 responden (56,1%) dan kurang baik sebanyak 18 responden (43,9%), uji Chi-Square nilai p value: 0,004 (p value ≤ 0,05). Simpulan ada hubungan tingkat stres kerja dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Banggai. Saran bagi pihak RSUD Banggai dapat dijadikan kerangka acuan dalam membuat kebijakan untuk mencegah stres kerja pada perawat sehingga diharapankan terjadi peningkatan kinerja perawat.