Indeks Massa Tubuh (IMT), Asupan Protein Dan Vitamin C Dengan Kadar Hemoglobin Remaja Putri

Latar Belakang: Kelompok remaja terutama remaja putri rentan terjadi anemia karena mengalami menstruasi setiap bulannya. Kebiasaan makan yang tidak sehat seperti malas makan dan sering mengonsumsi makanan cepat saji dapat menyebabkan status gizi kurang dan kekurangan zat gizi seperti protein. Selain itu, konsumsi teh atau kopi yang berlebihan serta rendahnya asupan buah dan sayur yang mengandung vitamin C dapat mempengaruhi penyerapan zat besi. Status gizi kurus dan kekurangan protein dan vitamin C dapat meningkatkan terjadinya anemia. Tujuan Penelitian ini mengetahui hubungan IMT, asupan protein dan vitamin C dengan kadar hemoglobin remaja putri. Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode cross sectional. Populasi berjumlah 406 remaja putri Sekolah Menengah Atas di Wilayah Puskesmas Mamboro. Sampel sebanyak 89 siswi dengan teknik pengambilan sampel yaitu cluster random sampling. Data analisis menggunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian: Prevalensi remaja putri dengan IMT kurus sebesar 56,2%, asupan protein defisit 73%, asupan vitamin C defisit 70,8% dan mengalami anemia 67,4%. Terdapat hubungan antara IMT, asupan protein dan vitamin C dengan kadar hemoglobin remaja putri didapatkan 0,000 <0.1. Kesimpulan: Terdapat hubungan IMT, asupan protein dan vitamin C dengan kadar hemoglobin remaja putri. Saran: Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai asupan zat gizi lain yang memiliki terkaitan dengan kadar hemoglobin seperti zat gizi makro (lemak dan karbohidrat) dan mikro (B12, asam folat dan zat besi).