Aktivitas Fisik Dan Kualitas Tidur Dengan Status Gizi Pada Remaja Laki-Laki

Latar Belakang: Remaja laki-laki membutuhkan asupan gizi yang lebih besar daripada saat mereka masih anak-anak, namun mereka cenderung melakukan gaya hidup yang tidak tepat, yang dapat berdampak pada status gizi. Faktor-faktor seperti gaya hidup turut memengaruhi masalah gizi seperti aktivitas fisik dan kualitas tidur. Makin rendah tingkat aktivitas fisik dan makin tinggi asupan makan, makin besar kemungkinannya untuk mengalami kelebihan berat badan. Kualitas tidur yang buruk memicu perubahan hormonal dan metabolisme pada peningkatan hormon leptin dan ghrelin yang mengarah pada kenaikan indeks massa tubuh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan status gizi pada remaja laki-laki. Metode: Penelitian analitik deskriptif dengan desain cross sectional pada remaja laki-laki di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusantara Palu. Sebanyak 129 remaja dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 90%. Hasil Penelitian: prevalensi remaja laki-laki yang memiliki status gizi baik sebesar 59,7%, aktivitas fisik sedang 57,4% dan kualitas tidur buruk 53,5%. Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi (p<0,001) dan terdapat hubungan kualitas tidur dengan status gizi (p<0,001) pada remaja laki-laki. Kesimpulan: Ada hubungan antara aktivitas fisik dan kualitas tidur dengan status gizi pada remaja laki-laki. Saran: Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih luas terkait faktor lain seperti asupan energi dan penyakit infeksi yang mempengaruhi status gizi.