Pengaruh Teknik Distraksi Bercerita Terhadap Penurunan Skala Nyeri Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Selama Tindakan Pengambilan Darah Vena di RSU Anutapura

Petugas laboratorium melakukan pengambilan darah vena dengan meminta orang tua untuk membantu memegang tangan yang akan dilakukan pengambilan darah vena serta meminta anak untuk tidak melihat ke bagian tubuh yang diinjeksi, terjadi 2 kali penusukan karena gagal atau pembuluh darah pecah. Rata-rata respon yang diberikan anak saat pengambilan darah vena sama, yaitu menangis, berteriak dan menarik bagian tubuh yang diinjeksi. Tujuan penilitian ini diketahuinya pengaruh teknik distraksi bercerita terhadap penurunan skala nyeri anak usia prasekolah (3-6 Tahun) selama tindakan pengambilan darah vena di RSU Anutapura. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif. Penelitian menggunakan pre-experimental design dengan pendekatan one grup pretest- posttest design. Populasi penelitian ini adalah anak usia prasekolah yang dirawat di RSU Anutapura berjumlah 135 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 31 orang dengan teknik pengambilan sampel meggunakan purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan teknik distraksi bercerita sebagian besar responden mengalami nyeri berat pada saat pengambilan darah vena sebanyak 21 responden (67,7%) dan setelah dilakukan teknik distraksi bercerita sebagian besar responden mengalami nyeri ringan dan sedang masing-masing sebanyak 11 responden (35,5%). Hasil uji Wilcoxon di peroleh nilai p = 0,000 artinya ada pengaruh teknik distraksi bercerita terhadap penurunan skala nyeri anak usia prasekolah (3-6 tahun) selama tindakan pengambilan darah vena di RSU Anutapura.