Hubungan Resiliensi Dengan Performa Kerja Perawat Pasca Bencana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Undata Provinsi Sulawesi Tengah

Kejadian bencana pada tanggal 28 September 2019 yang menimpa Kota Palu mengakibatkan banyak kerusakan dan menelan puluhan ribu korban jiwa. Bagi para korban yang selamat dari kejadian ini tentunya dapat menimbulkan trauma, tak terkecuali perawat yang bekerja di RSUD Undata, sebagai petugas kesehatan mereka wajib memberikan pelayanan walaupun mereka sendiri adalah korban. Resiliensi merupakan hal yang penting bagi korban bencana untuk dapat hidup kembali seperti sebelum mengalami bencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk diketahui hubungan resiliensi dengan performa kerja perawat pasca bencana. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 67 orang, teknik pengambilan sampel Cluster Sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan responden dengan resiliensi tinggi sebanyak 16 responden (23,9%), resiliensi rendah sebanyak 51 responden (76,1%), sedangkan performa kerja baik sebanyak 33 responden (49,3%), performa kerja kurang baik sebanyak 34 responden (50,7%). Hasil analisis ada hubungan resiliensi dengan performa kerja perawat pasca bencana dengan nilai p=0,026 < 0,05. Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan resiliensi dengan performa kerja perawat pasca bencana. Saran bagi RSUD Undata agar dapat menjadi bahan masukan untuk peningkatan kesiapsiagaan perawat dalam penanggulangan bencana alam melalui simulasi kebencanaan secara berkala serta evaluasi tenaga kesehatan yang bekerja di lingkup RSUD Undata dalam proses asuhan keperawatan pasca bencana.