Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Dermatitis Kontak Di PT IMIP Kabupaten Morowali

Penyakit kulit akibat kerja, merupakan penyakit terbanyak kedua setelah penyakit muskuloskeletal, berjumlah 22 % dari seluruh penyakit akibat kerja. Dermatitis kontak akibat kerja selain dipengaruhi oleh bahan iritan dan alergen, dapat juga dipengaruhi oleh lama kontak, riwayat penyakit dermatitis kontak, penggunaan APD, dan personal hygiene. Tujuan penelitian adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya dermatitis kontak di PT IMIP Kabupaten Morowali. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan case control. Populasi adalah semua karyawan yang menderita dermatitis kontak sebagai kelompok kasus berjumlah 50 orang dan sebagai kontrol berjumlah 50 orang karyawan yang tidak menderita dermatitis kontak di PT IMIP Kabupaten Morowali. Besar sampelnya adalah Total populasi. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 responden, baik kelompok kasus maupun kelompok kontrol sebagian besar memiliki personal hygiene baik berjumlah 65,0%, responden yang tidak memiliki riwayat alergik berjumlah 89,0%, lama kontak ≥ 2 tahun berjumlah 62.0%, menggunakan APD berjumlah 65,0%, kejadian dermatitis kontak masing-masing 50%. Hasil uji Chi-Square personal hygiene, riwayat alergik, lama kontak dan penggunaan APD didapatkan nilai p=0,000 dan nilai p=0,007 (≤ 0,05) ini berarti ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene, riwayat alergik, lama kontak dan penggunaan APD dengan terjadinya dermatitis kontak. Simpulan: ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene, riwayat alergik, lama kontak dan penggunaan APD dengan terjadinya dermatitis kontak Saran bagi PT IMIP Kabupaten Morowali untuk lebih meningkatkan sosialisasi kepada karyawan tentang pentingnya menjaga kesehatan terutama dalam mencegah penyakit kulit termasuk dermatitis kontak dan memotivasi karyawan agar membudayakan penggunaan APD saat bekerja.