Hubungan Peran Sosial Terhadap Peningkatan Konsep Diri pada Lansia Di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah

Konsep diri mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku individu serta konsep diri akan mempengaruhi cara individu dalam bertingkah laku di tengah masyarakat. Data WHO pada tahun 2009 menunjukan lansia berjumlah 7,49% dari total populasi, tahun 2011 menjadi 7,69% dan pada tahun 2013 didapatkan proprsi lansia sebesar 8,1% dari total populasi. Berdasarkan data dinas kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah, jumlah lansia usia diatas 60 tahun berjumlah 218.686 jiwa dan meningkat pada tahun 2017 mencapai 228.363 jiwa. Dengan adanya peningkatan populasi lanjut usia di indonesia akan membawa dampak terhadap kehidupan termasuk pada konsep dirinya. Penelitian ini bertujuan teridentifikasinya hubungan peran sosial terhadap peningkatan konsep diri pada lansia di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel sebanyak 56 orang yang diambil dengan tehnik Purposive sampling. Variabel independen dalam penelitian yaitu peran sosial dan variabel dependent yaitu konsep diri lansia. Hasil penelitian menunjukan peran sosial lansia yang berada di Desa Jono Oge memiliki nilai yang sama yaitu 28 orang (50%), sedangkan konsep diri lansia sebagian besar dalam kategori positif sebanyak 36 orang 64,3%. Hasil penelitian hubungan peran sosial terhadap peningkatan konsep diri pada lansia di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah untuk analisis datanya menggunakan uji Chi – Square didapatkan nilai p=0,028 lebih kecil dari nilai alfa=0,05. Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan peran sosial terhadap peningkatan konsep diri pada lansia di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Saran bagi institusi pendidikan diharapkan dapat menambah sarana dan prasarana seperti buku-buku mengenai lansia sehingga dapat menjadi tambahan bahan referensi bagi peneliti selanjutrnya. Bagi lansia diharapkan lebih berperan aktif dalam lingkungan masyarakat agar konsep diri lansia tetap positif dalam menjalani usia lanjut. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi penelitian, yaitu dengan menambahkan jumlah sampel atau responden dalam melakukan penelitian dan dapat menggunakan metode penelitian yang lain.