Pengaruh Terapi Slow Stroke Back Massage Terhadap Kualitas Tidur Pasien Fraktur Di Ruangan Teratai RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah

Pasien fraktur yang mengalami nyeri akan terganggu aktivitas sehari-harinya, seperti isirahat tidur, pemenuhan kebutuhan individual, dan interaksi sosial yang berupa menghindari kontak, menghindari percakapan bahkan menarik diri. Gangguan kualitas tidur dapat diperbaiki dengan terapi farmakologi maupun terapi non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi yang bisa diberikan untuk mengatasi gangguan kualitas tidur adalah terapi massage jenis Slow Stroke Back Massage (SSBM). Hasil wawancara di ruang Teratai didapatkan 6 dari 8 pasien fraktur mengeluhkan mengalami penurunan kualitas tidur dengan penyebab utama nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi slow stroke back massage terhadap kualitas tidur pasien fraktur di ruangan Teratai RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan pendekatan One-Group Pre and Post-Test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien fraktur saat penelitian dilaksanakan dengan sampel 17 orang. Data dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test α 0,05. Ada pengaruh terapi slow stroke back massage terhadap kualitas tidur pasien fraktur di ruangan Teratai RSUD Undata, dimana nilai p=0,001 < α =0,05. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi slow stroke back massage terhadap kualitas tidur pasien fraktur di ruangan Teratai RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Diharapkan pihak RSUD Undata dapat meningkatkan kemampuan perawat untuk meningkatkan ketermpilan perawat dalam melakukan terapi slow stroke back massage.