Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Rendahnya Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna

Salah satu wujud manusia Indonesia yang sehat dan sejahtera adalah program Keluarga Berencana yaitu penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam rahim (AKDR). Rendahnya Pasangan Usia Subur (PUS) menggunakan kontrasepsi metode AKDR di wilayah kerja Puskesmas Kawatuna karena merasa malu dan tabu, kurangnya dukungan dari suami karena suami mengatakan merasa tidak nyaman saat berhubungan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan, dukungan suami, kepercayaan dan informasi dengan rendahnya penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim di Wilayah Kerja Puskesmas Kawatuna. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 96 orang, teknik pengambilan sampel Accidental Sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan responden dengan pengetahuan baik sebanyak 50 responden (52,1%), pengetahuan buruk sebanyak 46 responden (47,9%), dukungan suami baik sebanyak 61 responden (63,5%), dukungan suami kurang baik sebanyak 35 responden (36,5%), kepercayaan positif sebanyak 65 responden (67,7%), kepercayaan negatif sebanyak 31 responden (32,3%), informasi baik sebanyak 56 responden (58,3%), informasi kurang baik sebanyak 40 responden (41,7%). Hasil analisis ada hubungan pengetahuan, dukungan suami, kepercayaan dan informasi dengan rendahnya penggunaan AKDR. Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan, dukungan suami, kepercyaan dan informasi dengan rendahnya penggunaan AKDR. Saran bagi masyarakat diharapkan bisa bermanfaat secara umum dalam memilih penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang atau jangka pendek. Kata kunci: AKDR, Pengetahuan, Dukungan Suami, Kepercayaan, Informasi