Pengaruh Pemberian Kompres Hangat dalam Menurunkan Nyeri pada Penderita Gout di Puskesmas Wani Kecamatan Tanantove

Data WHO prevalensi asam urat (gout) di Amerika Serikat sekitar 13,6 kasus per 1000 laki-laki dan 6,4 kasus per 1000 perempuan. Prevalensi ini berbeda di tiap negara, berkisar antara 0,27% di Amerika Serikat hingga 10,3% di Selandia Baru. Peningkatan insiden gout di kaitkan dengan perubahan pola diet dan gaya hidup, peningkatan kasus obesitas dan sindrom metaboli. Salah satu penatalaksanaan nonfarmakologis yang dilakukan untuk menurunkan nyeri gout adalah kompres hangat. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh pemberian kompres hangat dalam menurunkan nyeri pada penderita gout di Puskesmas Wani Kecamatan Tanantovea. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan rancangan Pre experiment melalui pendekatan one group pre test - post test. Jumlah populasi penelitian ini adalah 176 orang. Jumlah sampel penelitian ini adalah 10 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden sebanyak 7 orang (70%) mengalami nyeri sedang sebelum diberikan kompres hangat dan mengalami nyeri ringan sebanyak 7 orang (70%) setelah diberikan kompres hangat. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p=0.003 (p-Value < 0.05) artinya ada pengaruh pemberian kompres hangat dalam menurunkan nyeri pada penderita gout. Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh pemberian kompres hangat dalam menurunkan nyeri pada penderita gout di Puskesmas Wani Kecamatan Tanantovea. Saran untuk Puskesmas Wani Kecamatan Tanantovea yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang penatalaksaan nyeri salah satunya yaitu kompres hangat