Hubungan Perilaku Dengan Kejadian Benign Prostat Hyperplasia di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah

Salah satunya adalah penyakit Benign Prostatic Hyperplasia dengan insidensi di negara maju sebanyak 19% sedangkan di negara berkembang sebanyak 5,35% kasus yang mana sering ditemukan pada pria berusia lebih dari 65 tahun dan dilakukan pembedahan setiap tahunnya. Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia di Provinsi Sulawesi Tengah belum pernah diteliti, jumlah kasus BPH tahun 2015-2017 tercatat 289 kasus dengan rata-rata umur penderita 64 tahun. Tujuan penelitian ini adalah dianalisisnya hubungan perilaku (merokok, obesitas dan olahraga) dengan kejadian benign prostat hyperplasia di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini adalah kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien benign prostat hyperplasia yang ditemukan pada saat penelitian dilakukan. Sampel berjumlah 32 orang, dengan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Hasil penelitian dari 32 responden sebagian responden merokok sedang sebanyak 37,5%, hasil uji Pearson Chi-Square nilai p value: 0,000. Responden sebagian besar mengalami obesitas yaitu 40,6% dan hasil uji Pearson Chi-Square nilai p value: 0,000. Sebagian responden melakukan olehraga ringan sebanyak 59,4% dan hasil uji Pearson Chi-Square nilai p value: 0,003. Simpulan dalam penelitian ini ada hubungan merokok, obesitas dan olahraga dengan kejadian benign prostat hyperplasia di RSUD Undata. Saran kepada RSUD Undata khususnya bagi perawat di Ruangan urologi sebaiknya lebih meningkatkan peran sebagai edukator kepada pasien dan keluarganya sehingga pengetahuan, tentang faktor risiko kejadian benign prostat hyperplasia menjadi lebih baik lagi