Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gout Arthritis Pada Lansia Di Kelurahan Pantoloan Boya Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Kayumaboko Kota Palu

Prevalensi penyakit Gout Arthritis di dunia mengalami kenaikan jumlah penderita hingga dua kali lipat antara tahun 1990-2010. Faktor resiko yang menyebabkan lansia terserang penyakit Gout Arthritis adalah usia, asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan dan gangguan fungsi ginjal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk dianalisisnya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Gout Arthritis pada lansia di Kelurahan Pantoloan Boya wilayah kerja Puskesmas Pembantu Kayumaboko Kota Palu.Penelitian ini adalah kuantitatif desain dengan pendekatan “Case Control Study”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Kayumaboko dan besar sampel 96 orang, 48 kasus dan 48 kontrol yang diambil dengan tehnik purposive sampling. Analisis data Univariat dan Bivariat 0,05. Hasil analisis mengunakan uji Chi-Square di dapatkan nilai p-value untuk variabel pengetahuan (p=0,014), pola makan (p=0,014), IMT (p=0,000) dan tidak ada hubungan aktivitas fisik (p=0,829) dengan kejadian Gout Artritis. Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, pola makan dan IMT dengan kejadian gout artritis tapi aktivitas fisik tidak berhubungan dengan kejadian Gout Arthritis . Diharapakan pihak Puskesmas Pembantu Kayumaboko dapat menerapkan intervensi yang tepat dalam melakukan pencegahan sedini mungkin agar resiko terjadi Gout Arthritis dapat dicegah