Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA Negeri 3 Palu

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Seiring dengan pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami perubahan jiwa. Remaja menjadi individu yang sensitif, mudah menangis, cemas, frustasi, tetapi juga mudah tertawa. Perubahan emosi menjadikan remaja sebagai individu yang agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan. Remaja mulai mampu berfikir abstrak, senang mengkritik dan ingin mengetahui hal yang baru. Bila tidak didasari dengan pengetahuan yang cukup, mencoba hal baru yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi bila memberikan dampak yang akan menghancurkan masa depan remaja dan keluarga. Tujuan penelitian teranalisisnya faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja di SMA Negeri 3 Palu. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 964 siswa dan sampel sebanyak 130 siswa yang berada di SMA Negeri 3 Palu diambil dengan teknik stratified random sampling. Menggunakan instrumen penelitian kuesioner. Variabel independen yaitu jenis kelamin remaja, sosial media, dan teman sebaya dan variabel dependen yaitu perilaku kesehatan reproduksi. Analisis data menggunakan uji statistik chi square, nilai signifikan α ≤ 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku kesehatan reproduksi pada remaja didapatkan nilai p value = 0,031, terdapat hubungan antara penggunaan sosial media dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja didapatkan nilai p value = 0,016, tidak terdapat hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja didapatkan nilai p value = 0,415. Simpulan dari penelitian ini diketahuinya hubungan antara jenis kelamin, penggunaan sosial media dan pengaruh teman sebaya dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja di SMA Negeri 3 Palu. Disarankan pihak SMA Negeri 3 Palu tetap terus meningkatkan pengetahuan remaja dan menambah informasi tentang kesehatan reproduksi, sehingga bisa digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan.