Daya Terima, Analisis Proksimat Dan Mineral Besi Pada Sosis Analog Dengan Penambahan Tepung Kacang Merah Dan Tepung Labu Kuning

Sosis merupakan salah satu produk jenis fast food yang banyak digemari remaja, sosis analog merupakan produk pengembangan alternatif sosis daging yang terbuat dari bahan pangan nabati ataupun sayuran yang kandungan proteinnya baik bagi tubuh. Kacang merah mengandung protein sebesar 22,1 g/100 g lebih tinggi dibandingkan protein pada daging ayam dan daging sapi. Kacang merah mengandung zat besi cukup tinggi 10 mg/100 g yang dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi sekitar 30-50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima, analisis proksimat dan mineral besi pada sosis analog dengan penambahan tepung kacang merah dan tepung labu kuning. Metode penelitian ini adalah experimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 5 formulasi yang digunakan dengan perbandingan tepung kacang merah dan tepung labu kuning pada F1 (0%:100%), F2 (25%:75%), F3 (50%:50%), F4 (75%:25%), dan F5 (100%:0%). Metode analisis data menggunakan uji Shapiro-Wilk dilanjutkan uji Kruskal-Wallis dan untuk mengetahui perbedaan nyata dilanjutkan uji Mann-Whitney. Berdasarkan uji organoleptik terhadap 30 orang panelis semi terlatih diperoleh formulasi terpilih yaitu F4. Hasil analisis proksimat sosis analog per 100 gram yaitu kadar air 57,80%, kadar abu 2,02%, kadar protein 12,16%, kadar lemak 2,06%, kadar karbohidrat 25,94% dan zat besi 4,83%. Berdasarkan hasil penelitian perhitungan konstribusi zat gizi terhadap AKG perempuan usia 13-15 tahun yaitu energi 8.33%, protein 18,70%, lemak 2,94%, karbohidrat 8,64% dan zat besi 32,2%. Sosis analog dengan penambahan tepung kacang merah dan tepung labu kuning dikonsumsi sebanyak 100 gram atau 2 buah sosis dalam satu kali penyajian perhari.