Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Pendekatan Modelling Terhadap Pengetahuan Ibu Dalam Menstimulasi Tumbuh Kembang Bayi 3-6 Bulan Di Puskesmas Talise

Rendahnya kemampuan anak disebabkan oleh kurangnya kegiatan yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam deteksi dini gangguan perkembangan anak balita, terutama di pedesaan, masih relatif rendah. Hal ini dibuktikan degan masih banyaknya ibu-ibu yang tidak segera mengetahu kelainan anak balitanya, utamanya yang menyangkut gangguan perkembangan anak seperti gangguan bicara dan bahasa, retardasi mental yang berkaitan dengan gangguan bahasa, motorik kasar, motorik halus, dan kecerdasan serta autism yang berkaitan dengan semua aspek perkembangan anak termasuk tingkah laku sosial. Tujuan penelitian yaitu diketahuinya pengaruh pendidikan kesehatan dengan pendekatan modelling terhadap pengetahuan ibu dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi 3-6 bulan di Puskesmas Talise. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 ibu yang mempunyai balita dengan teknik pengambilan cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji Wilcoson 0.005 < (α 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa “Ha diterima”. Artinya ada ada perbedaan antara pengetahuan ibu dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi 3-6 bulan di Puskesmas Talise untuk Pre Test dan Post test. Simpulan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan pendekatan modelling terhadap pengetahuan ibu dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi 3-6 bulan di Puskesmas Talise. Saran diharapkan dapat membimbing dan menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana dalam proses pendidikan, melengkapi perpustakaan dengan buku-buku keperawatan terbaru khususnya keperawatan tentang menstimulasi tumbuh kembang bayi 3-6 bulan