Pengaruh Senam Otak Terhadap Peningkatan Motorik Halus Pada Anak di PAUD Karang Taruna Desa Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata Kabupaten Donggala

Usia dini merupakan masa keemasan seorang anak, dimana segala potensi harus di kembangkan secara menyeluruh dari segi kognitif, bahasa, sosial – emosional dan fisik motorik. WHO melaporkan bahwa 5-25% dari anak usia prasekolah menderita disfungsi minor, termasuk gangguan pekembangan motor halus. Indonesia sendiri menurut terdapat 0,4 juta (16%) balita di Indonesia mengalami gangguan perkembangan motorik halus dan kasar. Senam otak merupakan kumpulan gerakan-gerakan sederhana dan bertujuan untuk menghubungkan/ menyatukan pikiran dan tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap Peningkatan Motorik Halus Pada Anak di PAUD Karang Taruna. Jenis penelitian ini eksperimen dengan pendekatan One group pretest posttest, jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 orang anak dan sampel yang digunakan adalah 15 orang anak. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon, dengan variabel independen senam otak dan variabel dependen motorik halus anak. Hasil penelitian pretest menunjukan 13 anak gagal (failed) (86,7%) dan posttest sebanyak 14 anak lulus tes (Passed) (93,4%). Hasil analisi bivariat dengan Wilcoxon diperoleh nilai p value 0,003 < a 0,05 artinya terdapat pengaruh senam otak terhadap Peningkatan Motorik Halus Pada Anak di PAUD. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh senam otak terhadap Peningkatan Motorik Halus Pada Anak di PAUD. Diharapkan dapat memberikan latihan- latihan pengembangan pada otak sehingga dapat meningkatkan kemampuan motorik halus berupa terapi-terapi permainan maupun yang bersifat edukatif.