Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka Pasien Post Operasi Di Ruangan Bedah RSUD Anuntaloko Parigi

Proses penyembuhan luka adalah salah satu hal terpenting dalam pelaksanaan pasien pasca pembedahan yakni menyatukan kedua tepi luka berdekatan dan saling berhadapan, jaringan yang dihasilkan sangat sedikit biasanya dalam waktu 10 sampai 14 hari, repitalisasi secara normal sudah sempurna dan biasanya hanya menyisahkan jaringan paruh tipis yang dengan cepat memudar dengan warna merah muda menjadi putih. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka pasien post operasi di Ruangan Ebony RSUD Anuntaloko Parigi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah populasi sebanyak 297 pasien dan sampel sebanyak 79 pasien post operasi yang berada di ruangan bedah diambil dengan teknik purposive sampling. Menggunakan instrument penelitian kuesioner. Variabel independen yaitu status nutrisi, waktu istirahat, penyakit penyerta, mobilisasi pasien dan variabel dependen yaitu penyembuhan luka. Analisis data menggunakan uji statistik chi square, nilai signifikan α ≤ 0,005. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara status nutrisi dengan penyembuhan luka dengan nilai p value = 0,026, tidak terdapat hubungan antara waktu istirahat tidur dengan penyembuhan luka dengan nilai p value = 0,115, terdapat hubungan antara penyakit penyerta dengan penyembuhan luka dengan nilai p value = 0,000, terdapat hubungan antara mobilisasi dini dengan penyembuhan luka dengan nilai p value = 0,000. Simpulan dari penelitian ini diketahuinya hubungan antara status nutrisi, waktu istirahat tidur, penyakit penyerta, dan mobilisasi dini dengan penyembuhan luka pasien post operasi di ruangan bedah RSUD Anuntaloko Parigi. Disarankan rumah sakit meningkatkan pelayanan dengan memberikan informasi terkait dengan lama penyembuhan luka yang efisien pada pasien post operasi.