Pengaruh Pemberian Penyuluhan K3 Terhadap Tingkat Kedisiplinan Pekerja Dalam Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Dipelabuhan Desa Uebone

Kurangnya kesadaran dan pengetahuan akan pentingnya perilaku K3 pada pekerja dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja maka dari itu, perlu adanya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan kerja dan penyakit akibat kerja.Berdasarkan laporan Internasional Labour Organization (ILO) 2,78 juta pekerja meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Lebih dari 380.000 kecelakaan kerja setiap tahun hampir seribu kali lebih banyak kecelakaan nonfatal dibandingkan kecelakaan kerja fatal. Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala UPTD dipelabuhan dimana tingkat pengetahuan pekerja disana masih rendah sehingga sudah disediakan beberapa APD tetapi pekerja kurang disiplin dalam penggunaanya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian penyuluhan K3 terhadap tingkat kedisiplinan pekerja dalam pemakaian APD dipelabuhan desa uebone. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode pra-ekperimental, One group pretest and posttest. Populasi dalam penelitian ini seluruh pekerja dipelabuhan desa uebone dengan jumlah sampel 25 pekerja dengan menggunakan tehnik Total sampling. Analisa data menggunakan uji alternatif yaitu uji Wilcoxon. Hasil penelitian sebelum diberikan penyuluhan sebagian besar responden (72.0%) tidak disiplin dalam penggunaan APD kemudian setelah diberikan penyuluhan menjadi (12.0). Hasil analisis bivariat dengan uji Wilcoxon diperoleh terdapat pengaruh pemberian penyuluhan K3 terhadap tingkat kedisiplinan pekerja dalam pemakaian APD Di Pelabuhan Desa Uebone yaitu nilai P 0,000 < 0,05. Simpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian penyuluhan K3 terhadap tingkat kedisiplinan pekerja dalam pemakaian APD Di Pelabuhan Desa uebone. Saran bisa menjadi bahan informan tambahan untuk dapat dijadikan panduan dalam penggunaan alat pelindung diri dengan tingkat kedisiplinan pekerja dipelabuhan desa uebone.