Pengaruh Terapi Aktif Menggenggam Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Pada Pasien Pasca Stroke non Hemoragik di Wilayah Puskesmas Kecamatan Balantak Kabupaten Banggai

Stroke merupakan gangguan neurologis yang dapat memengaruhi keterampilan motorikseseorang. Stroke itu sendiri menyebabkan kelemahan pada kemampuan motorik atau hemiparesis pada penderita. Salah satu media latihan yang bisa digunakan yaitu bola karet Latihan menggenggam akan merangsang serat-serat otot untuk berkontrakasi, hanya dengan sedikit melakukan kontraksi kuat setiap harinya dengan menggunakan bola karet akan melatih reseptor sensorik dan motorik.Tujuan penelitian ini adalah untuk Menunjukkan pengaruh terapi aktif dengan bola karet terhadap kekuatan otot pada pasien non hemoragik pasca stroke di wilayah puskesmas Kecamatan Balantak Kabupaten Banggai. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode pra-eksperimen (pre eksperimental design). Rancangan yang digunakan adalah one group pre test-post test design. Jumlah populasi dalam penlitian ini sebanyak 30 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Consecutive sampling jumlah sampel 10 responden. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon, dengan variabel independen terapi aktif menggenggam bola karet dan variabel dependen kekuatan otot. Hasil analisis univariat sebelum dilakukan terapi menggenggam bola karet sebagian besar dengan kekuatan otot 2 sebanyak 6 orang (60%), Setelah dilakukan terapi menggenggam bola karet sebagian besar dengan kekuatan otot 4 sebanyak 6 orang (60%). Hasil analisis bivariat dengan uji Wilcoxon menunjukkan adanya pengaruh terapi aktif menggenggam bola karet terhadap kekuatan otot pada pasien pasca stroke non hemoragik diwilayah kerja Puskesmas Kecamatan Balantak, diperoleh p-value yaitu 0,003 (≤0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Ada pengaruh terapi aktif menggenggam bola karet terhadap kekuatan otot pada pasien pasca stroke non hemoragik diwilayah kerja Puskesmas Kecamatan Balantak.