Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Insomnia pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu

Hampir semua pasien menyadari jantung merupakan bagian yang sangat penting. Ketika jantung mulai rusak dan manifestasinya memburuk maka kesehatan akan terancam. Hal ini yang menyebabkan rasa takut dan peningkatan stres pada pasien gagal jantung kongestif. Stres yang berlebihan inilah yang akan berdampak pada kualitas tidur yang buruk, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan dapat menstimulasi serangan jantung serta peningkatan kematian. Tujuan peneltian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia pada pasien gagal jantung kongestif di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain analitik menggunakan pendekatan cross sectional, jumlah populasi sebanyak 96 orang, jumlah sampel 43 orang, dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi square, dengan variabel independen tingkat stres dan variabel dependen kejadian insomnia. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar 25 responden (58,1%) mengalami tingkat stres ringan dengan kejadian insomnia ringan 20 responsden (46,5%). Hasil analisis bivariat dengan uji chi square diperoleh terdapat hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia pada pasien gagal jantung kongestif di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu (p ≤ α) yaitu 0,011 ≤ 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia pada pasien gagal jantung kongestif di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.