Potensi Peningkatan Kadar Hemoglobin Terhadap Pemberian Jus Kurma Bayam Merah Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 5 Palu

Anemia merupakan suatu keadaan kekurangan jumlah sel darah merah dibawah 12 gr/dl yang umumnya dialami oleh remaja putri berusia 14-15 tahun. Dari data United Nations Chilidren’s Fund pervalensi sebanyak 22,7% anemia pada remaja di Indoensia usia 14-18 tahun. Sedangkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan pervalensi anemia di Indonesia sebesar 23,7%, pada Wanita Usia Subur (WUS) pervalensi untuk usia (15-44 tahun) sebesar 63,8%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2020 di Palu menyatakan bahwa terdapat 16 orang usia 10-14 tahun dan sebanyak 22 orang usia 16-18 tahun mengalami anemia. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya, dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh peningkatan kadar hemoglobin terhadap pemberian kombinasi jus kurma bayam merah pada remaja putri anemia di SMA Negeri 5 Palu. Metode yang digunakan (Pra- Eksperimental Design) dengan menggunakan One group pra post test. Teknik sampel yaitu Teknik purposive sampling, dengan jumlah populasi sebanyak 46 yang didpatkan pada remaja putri anemia dengan jumlah sampel yaitu 23 dengan variabel independen pemberian jus kurma bayam merah, variabel dependen peningkatan hemoglobin pada remaja putri. Analisis univariat distribusi, frekuensi, persentase. Analisis bivariat, menggunakan uji paired sample t test. Hasil uji paired sample t test menunjukkan ada pengaruh jus kurma bayam merah terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMA Negeri 5 Palu dengan p-value (0,000) (<0,005). Jus kurma bayam merah sebagai salah satu solusi untuk meiningkatkan kadar hemoglobin pada remaja putri.