Hubungan Resiliensi dengan Kesiapsiagaan Remaja Dalam Menghadapi Bencana Banjir Bandang Di Desa Beka

Resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk bangkit kembali dari suatu keadaan yang tidak menyenangkan atau sering disebut keadaan tertekan, termasuk dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana. Kejadian Banjir Bandang di wilayah Sulawesi Tengah selama 3 tahun terakhir terjadi sebanyak 4 kali banjir bandang di wilayah Kasbupaten Sigi dengan total lebih dari 2.503 jiwa mengungsi dan 2 korban meninggal dunia. Mengurangi dampak yang diakibatkan oleh bencana tersebut masyarakat harus mempersiapkan diri mereka. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara resiliensi dengan kesiapsiagaan remaja dalam menghadapi bencana banjir di Desa Beka. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode analitik menggunakan rancangan cross sectional, sampel dalam penelitain ini berjumlah 78 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden (73,07%) memiliki resiliensi yang Baik dan Siap dalam menghadapi bencana banjir bandang di Desa Beka. Data analisis menggunakan uji fisher’s exact test, dengan hasil p-value 0,000 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara resiliensi dengan kesiapsiagaan remaja dalam menghadapi bencana banjir bandang di Desa Beka. Disarankan untuk memberikan penyuluhan terkait tempat evakuasi dan penanaman pohon di bantaran sungai agar dapat meminimalisir dampak dari banjir bandang