Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di IGD RSU Tadulako

Komunikasi merupakan hal yang menjadi dasar serta alat kerja pada aktifitas dalam menginplementasikan proses keperawatan, serta perawatlah yang secara terus menerus bersama pasien. Pemberian komunikasi terapeutik di Instalasi gawat darurat (IGD) dengan klien sangat diperlukan untuk membantu mengurangi rasa khawatir atas ancaman keselamatan jiwa yang sedang dialami. pemberian komunikasi terapeutik pada pasien hanya sebagian perawat yang melaksanakannya. Seperti pada tindakan pengukuran tanda- tanda vital, mengukur suhu, dan menghitung nadi tanpa diawali dengan memberi salam terlebih dahulu, tidak memperkenalkan diri ataupun memberi penjelasan atas tindakan yang dilakukan. Sehingga pasien merasa tidak faham maksud dan tujuan tindakan yang di lakukan serta tidak tau membedakan mana perawat mana dokter. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pemberian komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Tadulako. Jenis penilitian ini adalah kuntitatif dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 60 orang serta sampel dalam penilitian ini adalah 30 responden dengan tehnik Accidental sampling. Analisis data menggunakan uji Chi - Square dengan variabel independen komunikasi terapeutik dan variabel dependen kepuasan pasien. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa komunikasi terapeutik baik 17 responden (56,7) dan tidak baik 13 responden (43,3%), kepuasan pasien puas 17 responden (56,7%) dan tidak puas 13 responden (43,5%). Berdasarkan uji Chi - Square didapatkan bahwa ada hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien. Hal ini dibuktikan uji statistik dengan nilai p value 0,000 <0.05. Diharapkan masyarakat dan perawat mengetahui tentang pentingnya komunikasi terapeutik agar dapat memberikan tingkat kepuasan yang maksimal.