Hubungan Self Management Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah

Kualitas hidup pada pasien GGK akan mengalami kualitas hidup yang kurang dikarenakan kurangnya kemauan kualitas hidup yang sudah mulai pasrah dengan keadaan penyakitnya. Hasil wawancara diperoleh, kualitas hidup pasien bermacam-macam, ada yang hidupnya lama bertahan setelah menjalankan hemodialisa dan ada juga yang cepat meninggal. Ini dapat dipengaruhi oleh manajemen diri pasien dalam menjalankan pengobatan dan menyikapi penyakitnya. Tujuan penelitian ini adalah dianalisisnya hubungan self management dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien gagal ginjal kronik yang ditemukan pada saat penelitian dilakukan yang berjumlah 49 orang. Sampel menggunakan total populasi berjumlah 49 orang, dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dimana hasil penelitian adalah dengan nilai (p ≤ 0,05) yaitu 0,008 ≤ 0,05. Hasil penelitian dari 49 responden self management pada pasien gagal ginjal kronik positif sebanyak 55,1% dan yang negatif sebanyak 44,9%, kulitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang baik sebanyak 55,1% dan yang kurang baik sebanyak 44,9%. Kesimpulan ada hubungan self management dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Saran kepada Rumah Sakit Daerah Undata Palu khususnya bagi perawat di Ruangan Hemodialisa sebaiknya lebih meningkatkan peran sebagai edukator kepada pasien dan keluarganya sehingga kualitas hidup pasien gagal ginjal menjadi lebih baik lagi.