Hubungan Spiritual Dengan Adaptasi Masyarakat Pasca Trauma Terhadap Banjir Di Desa Rogo Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi

Banjir mendominasi bencana alam yang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia, mencapai 1.288 kejadian atau 42,1%. Provinsi Sulawesi Tengah tercatat 317 bencana alam di Tahun 2020. Dalam menghadapi musibah, orang-orang memiliki keyakinan agama akan terlihat lebih tabah. Mereka lebih mudah menetralisir goncangan dan konflik yang terjadi dalam batinnya. Masyarakat yang mengalami peristiwa traumatik pada masa pasca trauma dapat mengatasi tekanan psikologis dengan koping konstruktif sehingga mampu beradaptasi melewati kesulitan yang dihadapi dan bertumbuh. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan spiritual dengan adaptasi masyarakat pasca trauma terhadap banjir di Desa Rogo Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Juni hingga 04 Juli 2022 di Desa Rogo Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang terkena dampak banjir berjumlah 106 orang, dengan jumlah sampel 31 orang, pengambilan sampel dalam penelitian ini secara puposive sampling. Analisis data menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 31 responden, didapatkan 22 responden (71,0%) memiliki spiritual tinggi dan 9 responden (29,0%) memiliki spiritual rendah. Adaptasi masyarakat pasca trauma terhadap banjir baik sebanyak 20 responden (64,5%) dan responden yang memiliki aadaptasi masyarakat pasca trauma terhadap banjir kurang baik sebanyak 11 responden (35,5%). Hasil uji bivariat dengan Uji Fisher’s didapatkan p-value 0,038 (p-value < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan spiritual dengan adaptasi masyarakat pasca trauma terhadap banjir di Desa Rogo Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi.