Hubungan Personal Hygiene Saat Menstruasi Dengan Kejadian Pruritus Vulvae Pada Remaja Di SMPN 3 Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu

Kejadian pruritus vulvae pada remaja dapat terjadi akibat kurangnya personal hygiene saat menstruasi. Studi pendahuluan mengatakan bahwa pada 5 orang siswi sering mengalami gatal-gatal akibat pengggunaan pembalut, serta tidak mengganti pembalut lebih dari 2 kali sehari pada saat menstruasi, belum tahu bagimana membasuh alat reproduksi yang benar, serta belum tahu apa itu personal hygiene. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan personal hygiene saat menstruasi dengan kejadian pruritus vulvae pada remaja di SMP 3 Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 85 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki personal hygiene saat menstruasi yang kurang baik saat menstruasi dan jumlah responden yang mengalami dan yang tidak mengalami kejadian pruritus vulvae saat menstruasi adalah sama. Hasil analisis bivariat dengan Uji Chi-Square diperoleh tidak terdapat hubungan personal hygiene saat menstruasi dengan kejadian pruritus vulvae pada remaja di SMPN 3 Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu yaitu nilai p 0,554 > 0,05. Simpulan dari penelitian ini adalah tidak ada Hubungan personal hygiene saat menstruasi dengan kejadian pruritus vulvae pada remaja di SMPN 3 Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu. Saran bagi SMPN 3 Bambalamotu diharapkan pihak sekolah dapat memberikan sosialisasi tentang personal hygiene saat menstruasi pada tahun ajaran baru khusunya pada siswi yang sudah menstruasi.