Hubungan Antara Beban Kerja Dan Gangguan Kebisingan Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Di ULPLTD Luwuk Kabupaten Banggai

Kelelahan merupakan aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja. Menurut World Health Organization (WHO) dalam model kesehatan yang di buat sampai tahun 2020 meramalkan, gangguan psikis berupa perasaan lelah yang berat yang berujung pada depresi akan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung. Data yang didapatkan kelelahan di tempat kerja sebanyak 37,5% pekrja yang menalami kelelahan kerja ringan, 23,8% yang menalami kelelahan kerja tinggi dan 40,5% yang mengalami kelelahan kerja sedang. Data yang didapatkan di ULPLTD Luwuk terdapat 5 karyawan mengalami beban kerja tinggi, 6 karyawan mengalami beban kerja ringan, 10 karyawan mengalami gangguan kebisingan tinggi, 5 karyawan mengalami gangguan kebisingan sedang dan 4 karyawan memiliki gangguan kebisingan dan beban kerja tidak berdampak pada kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dan gangguan kebisingan dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja di ULPLTD Luwuk Kabupaten Banggai. Jenis penelitian inin adalah penelitian kunatitatif deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Populasinya adalah seluruh pekerja teteap di ULPLTD Luwuk. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah 40 sampel sesuai kriteria yang ditetapkan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate dengan menggunakan uji chi-square dengan Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan anatara beban kerja dan gangguan kebisingan terhadap kelelahan kerja . untuk faktor beban kerja di peroleh p-value = 0,003, dan faktor gangguan kebisingan diperoleh p-value = 0,000. Saran untuk ULPLTD Luwuk diharapkan jam kerja normal dan diwajibkan menggunakan ear plug selama bekerja dilingkungan yang memiliki gangguan kebisingan.