Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Wasting pada Anak Balita 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Bulili Kota Palu

Wasting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena memiliki dampak yang besar. Wasting dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian anak. Secara tidak langsung wasting dapat menyebabkan anak balita mengalami defisiensi zat gizi yang dapat berakibat panjang, yaitu berkaitan dengan kesehatan anak, pertumbuhan anak, penyakit infeksi dan kecerdasan anak seperti halnya karena serangan penyakit tertentu. Tujuan penelitian teranalisisnya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian wasting pada balita 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bulili Kota Palu. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 283 balita dan sampel sebanyak 121 balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bulili Kota Palu diambil dengan teknik stratified random sampling. Menggunakan instrumen penelitian kuesioner untuk variabel berat badan lahir, pendapatan dan pemberian ASI dan variabel kejadian wasting dengan melakukan pengukuran BB/TB. Variabel independen yaitu berat badan lahir, pendapatan, pemberian ASI dan variabel dependen yaitu kejadian wasting. Analisis data menggunakan uji statistik chi square dan fishers exact test, nilai signifikan α ≤ 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian wasting dengan uji fishers exact test didapatkan nilai p value = 0,000, terdapat hubungan antara pendapatan dengan kejadian wasting dengan uji chi square didapatkan nilai p value = 0,004, tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI dengan kejadian wasting dengan uji chi square didapatkan nilai p value = 0,958. Simpulan dari penelitian ini diketahuinya hubungan antara berat badan lahir, pendapatan, pemberian ASI dengan kejadian wasting pada anak balita 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bulili Kota Palu. Disarankan pihak Puskesmas Bulili terus meningkatkan upaya promotif sehingga angka kejadian wasting menurun dan masyarakat dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan wasting pada anak balita mereka.