Hubungan Riwayat Infeksi Dan BBLR Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Donggala

Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Hasil Riset Kesehatan Dasar masalah stunting di Indonesia masih diangka yang mencapai 37,2% dan prevalensi balita pendek turun di 2018 menjadi 30,8%. Di Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala berada di urutan kedua dengan hasil dari Pemantau Status Gizi mencapai angka 23,8% dan meningkat ditahun 2017 mencapai angka 39,5%.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara riwayat infeksi dan BBLR dengan kejadian stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Donggala. Jenis penelitian kuantitatif, metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam peneltian ini adalah anak balita stunting usia 24-59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Donggala, sampel dalam penelitian ini 62 orang dengan tehnik pengambilan sampel secara accidental sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square, dengan hasil penelitian menunjukan (63,6%) responden stunting stunting yang memiliki hubungan riwayat infeksi dengan nilai P-Value = 0,036 < 0,05 dan (59,1%) responden balita stunting yang memiliki hubungan BBLR dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Donggala dengan nilai P-Value = 0,030 < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara Riwayat Infeksi dan BBLR dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Donggala.