Hubungan pola makan dengan kejadian dispepsia di Ruang Perawatan Rumah Sakit Bhayangkara Palu

Tidak teraturnya pola makan akan membuat lambung susah untuk beradaptasi. Jika seseorang terlambat makan sampai 2-3 jam, maka produksi asam lambung akan berlebihan sehingga dapat mengakibatkan dispepsia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola makan dengan kejadian dispepsia di Ruang Perawatan Rumah Sakit Bhayangkara Palu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan “Cross sectional”. Variabel indepeden pada penelitian ini adalah pola makan dan variabel dependen addalah kejadian dispepsia. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pasien dispepsia yang dirawat selama Bulan Januari-Mei 2020 yaitu rata-rata 66 orang dan jumlah sampel yaitu 40 orang. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling banyak pasien dispepsia memiliki pola makan yang teratur yaitu 21 orang (52,5%) dan paling banyak memiliki kejadian dispepsia yang akut yaitu 22 orang (55,0%). Ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian dispepsia dengan nilai p=0,012 < 0,005. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan kejadian dispepsia di Ruang Perawatan Rumah Sakit Bhayangkara Palu