Hubungan Jarak Kelahiran, Jumlah Anak, Pendapatan Dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2016 jumlah penderita balita kurus berdasarkan berat badan / tinggi badan (BB/TB), didapatkan hasil 54% balita kurusdi dunia mencapai 104 juta anak dan keadaan kurus masih menjadi penyebab sepertiga dari seluruh penyebab kematian anak di seluruh dunia. Status gizi pada masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor,kondisi sosial ekonomi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi status gizi. Studi pendahuluan berdasarkan data di Puskesmas Nosarara pada tanggal 14 Maret 2019 diperoleh data tahun 2016 jumlah balita ditimbang 2224 balita dan jumlah balita kurus 60 balita (2,70%), sedangkan Tahun 2017 jumlah balita ditimbang 2547 balita dan jumlah balita kurus 122 balita (4,79%), Tahun 2018 jumlah balita yang ditimbang 1858 balita dan jumlah balita kurus 162 balita (8,73%).Tujuan penilitian ini untuk mengetahui hubungan jarak kelahiran, jumlah anak, pendapatan dengan status gizi anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara.Penilitian ini mengunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional design dan jumlah populasi sampel 52 orang dan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan jarak kelahiran dengan status gizi anak balita dengan hasil uji fisher exactp= 0,003 (< 0,05), dan terdapat hubungan pendapatan dengan status gizi anak balita dengan hasil uji fisher exactp= 0,000 (< 0,05) namun tidak terdapat hubungan jumlah anak dengan status gizi anak balita. Saran bagi petugas di wilayah kerja Puskesmas Nosarara lebih meningkatkan penyuluhan tentang jarak kelahiran, jumlah anak, pendapatan serta status gizi anak balita agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang status gizi balita.