Hubungan Sosial Ekonomi, Sumber Air Minum Dan Ketahanan Pangan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kinovaro

Stunting adalah kondisi kekurangan zat gizi kronis yang terjadi dalam jangka panjang ditandai dengan kondisi tubuh pendek atau tinggi badan tidak sesuai dengan umur. Prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Kinovaro 3 tahun terakhir masih tinggi dan belum mencapai target. Dampak yang ditimbulkan stunting dapat berupa perkembangan otak dan kecerdasan yang terganggu hingga gangguan pada metabolisme tubuh anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sosial ekonomi (pendapatan dan pendidikan ibu), sumber air minum, dan ketahanan pangan keluarga dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kinovaro. Desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Kinovaro. Jumlah sampel sebanyak 98 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data analisis bivariat menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 90%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pendapatan (p=0,009), pendidikan ibu (p=0,021), sumber air minum (p=0,000), dan ketahanan pangan keluarga (p=0,009) dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kinovaro. Kesimpulan penelitian ini adalah sosial ekonomi, sumber air minum, dan ketahanan pangan keluarga dapat mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kinovaro. Diharapkan ada upaya dalam perbaikan ekonomi masyarakat seperti program peningkatan keterampilan wirausaha pada rumah tangga yang kurang mampu di wilayah kerja puskesmas kinovaro sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya kebutuhan pangan