Pola Asuh, Sanitasi Lingkungan, Dan Sosial Budaya Pada Balita Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kinovaro Kabupaten Sigi

Stunting merupakan suatu keadaan dimana tumbuh kembang anak terhambat akibat gangguan gizi kronis, seperti tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya sehingga mengakibatkan kurangnya asupan zat gizi dalam jangka waktu yang lama. Menurut WHO (World Health Organization) Indonesia termasuk salah satu negara dengan prevalensi stunting tertinggi yaitu sebesar 31,8%. Sedangkan hasil SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) melaporkan bahwa Sulawesi Tengah berada pada urutan ke 8 dengan stunting tertinggi dari angka nasional yaitu 29,7% dan kabupaten sigi merupakan daerah dengan kasus balita stunting tertinggi yaitu 40,7%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan pola asuh, sanitasi lingkungan, dan sosial budaya pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kinovaro Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik menggunakan desain case control. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 613 balita berusia 24-59 bulan, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 94 responden didapatkan sebagian besar balita dengan pola asuh kurang baik yaitu 64 responden ( 68,1%), balita dengan sanitasi lingkungan baik sebesar 90 responden (95,7%), dan balita yang tidak ada pantangan sebanyak 69 responden (73,4%). Simpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan kejadian stunting pada balita dengan p-value <0,05 sehingga Ha diterima sedangkan sanitasi lingkungan dan sosial budaya tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting dengan p-value >0,05. Saran bagi Puskesmas Kinovaro agar memberikan pendidikan kesehatan pada ibu terkait pola asuh yang tepat untuk balita stunting sehingga dapat menghindari dampak serius sebagai akibat dari stunting.